Langsung ke konten utama

RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

1. Bounding Attachment

Adalah suatu proses sebagai hasil interaksi yang terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Bounding attachment/ikatan batin antara bayi dan orang tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi.

Rasa cinta menimbulkan ikatan batin/keterikatan untuk memperkuat ikatan ibu dan bayi disarankan ibu untuk menciptakan waktu berduaan bersama dengan bayi untuk saling mengenal lebih dalam dan menikmati kebersamaan disebut Babymoon. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa melodi yang menenangkan dengan ritme yang tetap, seperti musik klasik/ blues dapat membantu menenangkan kebanyakan bayi, sedangkan sebagian besar bayi gelisah dan menendang- nendang jika yang dimainkan musik rock. Hal ini menunjukan bahwa para ibu dapat berkomunikasi dengan calon bayinya sejak kehamilan ibu dapat merespon dan menyusui kapan saja bayi lapar:

• ASI keluar lebih cepat

• Berat badan bayi naik lebih cepat

• Mencegah permasalahan menyusui

• Poses menyusui lebih mudah terbentuk

• Bayi jarang menangis

• Ibu lebih percaya diri untuk menyusui

• Menyusui lebih lama setelah ibu kembali ke rumah

2. Respon Orang Tua dan Keluarga

Reaksi orang tua dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir (BBL), berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun pengalaman. Masalah lain juga dapat berpengaruh, misalnya masalah pada jumlah anak, keadaan emosi, dan lain-lain. Respons yang mereka perlihatkan pada bayi baru lahir, ada yang positif, dan ada juga yang negatif. Respon dari setiap ibu dan ayah kepada bayi mereka dan pengalaman mereka dalam melahirkan berbeda yang meliputi seluruh spectrum reaksi dan emosi, seperti perasaan suka cita tak terbatas, dalam keputusan dan kesedihan. Bidan ikut merasakan kebahagian klien ketika ia dapat memenuhi harapan dan kepuasan klien. Jika tanggapan tidak menyenangkan, bidan perlu memahami apa yang terjadi dan memfasilitasi proses kerja yang sehat melalui proses untuk kesejahteraan setiap orang tua, bayi, dan keluarga. Ini membantu untuk menyimpan persepsi mereka tentang bayinya.

Respon positif dapat ditunjukan dengan ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia, ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik, ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi, dan perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi.

Respon negatif dapat ditunjukan dengan kelahiran bayi yang tidak diinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai keinginan, kurang berbahagia karena kegagalan KB, perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang mendapat perhatian, faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam membina dalam keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya, rasa malu bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat, dan anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan terlarang sehingga menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.

Perilaku orang tua yang mempengaruhi ikatan kasih sayang terhadap BBL:

a. Perilaku memfasilitasi

    • Menatap, mencari ciri khas anak

    • Kontak mata

    • Memberi perhatian

    • Menganggap anak sebagai individu yang         unik

    • Menganggap anggota sebagai anggota.            keluarga

    • Memberikan senyuman

    • Berbicara/bernyanyi

    • Menunjukan kebanggaan pada anak

    • Mengajak anak pada acara keluarga

    • Memahami perilaku anak dan.   memenuhi kebutuhan anak

    • Bereaksi positif terhadap perilaku anak

b. Perilaku penghambat

    • Menjauh dari anak, tidak memperdulikan kehadirannya, menghindar, menolak untuk menyentuh anak

    • Tidak menempatkan anak sebagai sebagai anggota keluarga lain, tidak memberikan nama pada anak

    • Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai

    • Tidak menggenggam jarinya

    • Terburu-buru dalam menyusui

    • Menunjukan kekecewaan pada anak dan tidak memenuhi kebutuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi respon orang tua terhadap BBL. Cara orang tua merespon kelahiran anaknya dipengaruhi berbagai faktor antara lain:

1) Usia maternal lebih dari 35 tahun

Beberapa ibu telah berusia merasa bahwa merawat bayi baru lahir melelahkan secara fisik. Tindakan yang bertujuan membantu ibu memperoleh kembali kekuatan dan tonus otot seperti latihan senam prenatal dan pasca partum sangat dianjurkan.

2) Jaringan sosial

Primipara dan multipara memiliki kebutuhan yang berbeda. Multipara dapat lebih mudah beradaptasi terhadap peran, sedangkan primipara memerlukan dukungan yang lebih besar. Jaringan sosial dapat memberikan dukungan, dimana orang tua dapat meminta bantuan. Orang tua, keluarga mertua, yang membantu urusan rumah tangga dapat memberikan kritikan dan dihargai.

3) Budaya

Budaya merupakan interaksi orang tua dengan bayi, demikian juga orang tua atau keluarga yang mengasuh bayi. Contohnya : wanita vietnam hampir tidak mau merawat bayinya, menolak untuk menggendong bayinya. Penampakan luar yang sepertinya tidak ada perhatian terhadap bayi baru lahir dalam kelompok budaya mereka ialah upaya untuk menjauhkan roh-roh jahat. Dalam kepercayaan wanita ini justru sangat mengasihi dan khawatir terhadap keselamatan bayinya.

4) Kondisi sosio-ekonomi 

Keluarga yang mampu membayar pengeluaran tambahan dengan hadirnya bayi baru lahir ini mungkin hampir tidak merasakan perubahan keuangan. Keluarga yang menemukan kelahiran seorang bayi suatu beban finansial dapat mengalami peningkatan stres. Stress ini mengganggu perilaku orang tua sehingga membuat masa transisi orang tua lebih sulit.

5) Aspirasi nasional

Bagi beberapa wanita, menjadi orang tua mengganggu kebebasan pribadi atau kemajuan karir mereka. Kekecewaan akibat tidak tercapai kenaikan jabatan, misalnya akan berdampak pada cara merawat dan mengasuh bayinya dan bahkan dapat menelantarkan bayinya.

Kondisi yang mempengaruhi orang tua terhadap BBL yaitu seperti kurang kasih sayang, persaingan tugas orang tua, pengalaman melahirkan, cemas tentang biaya bayi, kelainan pada bayi, menyusui diri pada bayi pasca natal, tangisan bayi, kebencian orang tua pada perawatan privasi dan biaya pengeluaran.

3. Sibling Rivalry

Adalah kompetisi antar saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, dan perhatian dari satu kedua orang tuanya, untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih. Hal ini terjadi pada orang tua yang memiliki dua orang anak atau lebih. Penyebab sibling rivalry, banyak faktor yang menyebabkan sibling rivalry antar lain masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi menentukan pribadi mereka sehingga menunjukan pada saudara mereka, anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dari orang tua mereka, anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/bayi, dan tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain.

Segi positif sibling rivalry mempunyai pengertian negatif tetapi ada segi positifnya antara lain: mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan penting, cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi, mengontrol dorongan untuk bertindak agresif, oleh karena itu, agar segi positif tersebut dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi fasilitator.

Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry antara lain: bidan mengarahkan ibu untuk menyiapkan secara dini kelahiran bayinya, bidan menyarankan pada ibu untuk memberi penjelasan yang kongkrit tentang pertumbuhan bayi dalam rahim dengan menunjukan gambar sederhana tentang uterus dan perkembangan fetus pada anak pertama dan tertua nya, bidan memberi informasi pada ibu bahwa memberi kesempatan anak untuk ikut gerakan janin atau adiknya dapat menjalin kasih sayang antara keduanya, dan anak akan mengerti akan kehadiran adiknya.

Komentar